Siang hari selasa tanggal 19 oktober 2021 adalah saksi dimana pantai mliwis dihujani dengan ribuan manusia yang membuih bak air laut,
Rangkaian puncak kegiatan GREBEG ROLASAN atau yang lebih dikenal dengan enthak-enthik atau menthak-menthik, Mampu menyedot perhatian para pengunjung Pantai Mliwis mereka melabelkan diri dengan wisatawan local dan wisatawan manca local di Pantai Mliwis Kenoyojayan.
Ini merupakan agenda tahunan yang diadakan dipantai mliwis sebagai bentuk mahabah kita ke junjungan Nabi Besar Muhammad Saw karena sekaligus memperingati Rolasan
Adapun agenda-agenda besar yang dilaksanakan dalam grebeg rolasan pantai mliwis tahun 2021 yaitu bias dipaparkan sebagai berikut : Melengkapi awal realisasi cita-cita pemerintahan Desa Kenoyojayan menanam seribu bibit alpukat, dilafalkan bismillah untuk penanaman pertama oleh bupati H. ARIF SUGIYANTO, SH kebumen beserta rombongan dilaksanakan pada pukul 14:00 WIB, pada kesempatan yang baik itu juga bapak Bupati meresmikan pembangunan mushola di sekitar area pantai mliwis sebagai bentuk peletakan batu pertama.
penanaman bibit alpukad oleh Bupati Kebumen |
Menempati urut mata kegiatan yang kedua berupa arak-arakan pawai budaya yang diikuiti oleh warga masyarakat desa kenoyojayan dan sekitarnya dengan membawa gunungan hasil bumi dan tumpeng nasi yang diarak dari start Masjid Al Hadi Kenoyojayan sampai pantai mliwis Kenoyojayan.
arak-arakan |
Arak-arakan dibuka dengan bacaan doa oleh Kyai Suhadi Suparno Pengasuh Masjid Al Hadi Kenoyojayan, adapun urutan arak-arakan yaitu di awali pasukan berkuda dari Pamong Pemerintahan desa di susul urutan berikutnya ada dari santri peserta arak arakan, mlengkapi barisan dibelakangnya dari masing RT seluruh warga desa kenoyojayan yang membawa gunungan hasil bumi dan tumpeng di kawal warga RT masing-masing, kemudian menambah panjang arak-arakan dengan tampilnya seniman kuda kepang dan untuk barisan terakhir adalah mobil dan motor pengiring arak-arakan.
Acara ini sempat menyita perhatian public terutama pada titik kosentrasi Jalan Lintas Selatan atau yang lebih dikenal dg JLS macet baik arah timur kebarat dan sebaliknya, mengular sepanjang sekitar 1 km sehingga perlu diuraikan oleh panitia dan tim gabungan
tim gabungan baik dari panitia TNI Polri dan Banser turut mengamankan ruas jalan menuju Pantai Mliwis Kenoyojayan
Selain itu kegiatan arak-arakan juga diikuti oleh beberapa ormas, dari perguruan pencak silat , santri se kecamatan ambal dan dari seniman-seniman daerah Ambal dan sekitarnya,
Titik pusat prosesi acara ada di bibir pantai mliwis kenoyojayan, setelah arak-arakan sampai pantai mliwis kenoyojayan kemudia ada urutan acara antara lain tahlil bersama untuk mengirim leluhur dan berdoa tasyakur atas segala hasil bumi, dan gema shalwat sebagai bentuk mahabah kepada junjungan Nabi Muhammad Saw.
Pada kesempatan itu juga melengkapi kegiatann arak-arakan penyereahan secara simbolis bantuan pembangunan mushala yang diserahkan langsung Dari Baznas Kepada Kepala Desa Kenoyojayan Bapak Martono didampingi ketua panitia dan pejabat kabupaten
Hiburan rakyat berupa kuda kepang dari Lestari Setyo Budoyo yang disesepuhi Bapak Manijan dan Aswotomo Aji Budoyo turut mewarnai hiruk pikuk ramainya suasana grebeg rolasan.
Dalam sambutanya ketua Panitia Martidjo, S.E,MM, menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua lapisan dan peserta grebeg rolasan, bahwasanya tidak ada masyarakat yang mendukung acara tidak akan sukses, ini merupakan bukti bahwa masyrakat desa kenoyojayan dan sekitarnya masih memegang kuat persatuan dan kesatuan.
Ditempat terpisah saat ditemui kepala desa kenoyojayan Bapak Martono manyampaikan acara ini merupakan agenda Tahunan yang patut dilestarikan, dan mampu menyedot perhatian pengunjung terbukti dengan luas parkir yang sudah maskimal ini masih saja tidak dapat tertampung semua. Saya ucapkan terimakasih kepada semua panitia dan masyarakat. Ada sekitar ribuan orang memadati are pantai mliwis kenoyojayan
Masih Rangkaian agenda Grebeg Rolasan rampung dengan prosesi acara untuk selanjutnya peserta menanam bibit alpukat di sebelah utara pantai mliwis. Dilanjutkan dengan nyekar ke makam pahlawan Bapak Ngadimun
Rangkaian-rangkaian kegiatan positif ini mendapat dukungan dari berbagai lapisan masyarakat terbukti dengan banyaknya yang turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Dan yang unik lagi pada kegiatan tersebut panitia,peserta, sampai pedagang diwajibkan untuk mengenakan baju kebesaran adat jawa. Trend sensasi kehidupan jawa keraton terdeskripsi saat itu.
Acara ini juga membawa dampak positif khususnya pedagang pantai atau penjajak kuliner mampu meningkatkan omset penjualan dari warung dan lapaknya. Sehingga secara langsung meningkatkan pendapatan ekonomi warga desa kenoyojayan dan sekitarnya
Dari pantauan admin GADOGADO MEDIA, sampai menit ke 50 lepasnya dari 16 sore peserta arak-arakan masih memenuhi area pantai mliwis, mereka melanjutkan agenda masing-masing dengan sekedar ngadem atau ngisis.
Mudah-mudahan acara tersebut bisaa lestari, sehingga bias dinikmati seluruh warga dan pendatang yang berkunjung
Salam sukses untuk pemerintah desa Kenoyojayan dan panta mliwisnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar