PENGAJIAN OLEH K.H.CHALWANI DARI WALUYA BULUSPESANTREN
Oleh : HAR RIE
Artikel ini berdasarkan pada peringatan isro miroj yang diadakan di Masjid Al Hadi Kenoyojayan Kecamatan ambal kabupaten kebumen hari jumat, 12 Maret 2021
NABI MUSA BERDOA KEPADA ALLAH
AGAR SEMUA MANUSIA DI MASUKAN KE SYURGA
Suatu ketika Nabi Musa A.s berdoa memohon kepada Allah : ya Allah saya mohon pada dzat Mu yang maha pemurah agar semua manusia di masukan ke syuurganya engkau, terlepas dia shalat atau tidak shalat terlepas dia baik atau buruk. Engkau tidak perlu repot-repot membuat neraka. Mendegar doa permintaan nabi Musa as. Allah tidak langsung menjawab lalu Nabi Musa disuruh untuk menanam padi oleh Allah. Maka ditanamlah padi oleh nabi musa singkat cerita dari proses menanam padi sampai pada proses pemanenan.
KH CHALAWANI |
Dari bulir pada yang sudah dirontok kemudian di disilir (bahasa lokal hhh) dengan maksud agar padi yang berisi dengan padi yang kosong terpisah. Setelah selesai proses siliranya kemudian bulir padi (merang) yang kosong isinya di bakar …..
Baca juga : KYAI KARBITAN DI BULAN RAMADHAN
Melihat Nabi Musa as membakar bulir padi kosong (merang) Allah berfirman pada Nabi musa as
“Hei nabi musa kenapa kamu bakar itu bulir padi yang kosong”
Bukankan itu sama-sam padi yang sudah aku karuniakan pada mu, Nabi musa menjawab ” ya Allah pangeranku betul sama-sama padi. Saya perlakukan beda padi yang berisi saya pisah saya masukan rumah dengan baik dengan rapi karena bermanfaat tapi yang bulir padi yang tidak berisi saya kumpulkan saya bakar karena tidak bemanfaat dan tidak ada harganya.
Allah berfirman, bahwa itulah perumpaan manusia hai nabi Musa, kenapa Aku membuat neraka dan syurga itu seperti kamu menanam padi, perlakuan pada padi yang berisi akan di tempat kan pada tempat yang rapi bersih karena itu berharga dan bermanfaat selalu beramal kebajikan berbuat soleh melalksanakn shlat, sementara perlakuan pada bulir padi kosong atau merang itu ibarat manussia yang tidak beramal kebajikan menggunaan umurnya untuk kebajikan dan beramal shaleh maka yang demikian itu tidak berharga dan pantas untuk dipisahkan dan di bakar.
Jadi hendaknya sebagai manusia kita berbuat baik dan beramal shaleh Karena semua itu akan kembali ke kita sendiri, pada prinsipnya kita beramal shaleh sesungguhnya menolong kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar